Rabu, 15 Mei 2013

Swan Upping

     Swan Upping adalah upacara sensus untuk angsa di Inggris. Upacara ini berlangsung pada Bulan Juli setiap tahunnya, dimulai pada senin ketiga di bulan Juli di Sunbury dan berakhir pada hari Jum'at di Abingdon.

     Swan Upping ini menangkap dan mengecek angsa melalui lima wilayah yaitu, dari Sunburry, Middlesex hingga Abingdon, Oxfordshire.

     Upacara ini sudah berlangsung dari abad ke-12, ketika kepemilikan angsa di Sungai Thames dan sekitarnya diakui oleh kerajaan untuk persediaan daging untuk pesta kerajaan. Dulu, daging angsa adalah makanan mewah.

     Kepemilikan kerajaan dibagi dengan Perusahaan Anggur dan Kain, kepemilikan ini dibagi sejak abad ke 15. Dengan diberikannya kepemilikan bersama, maka sejumlah angsa boleh diambil untuk pesta perusahaan maupun pesta kerajaan.

     Upacara "Swan Upping" ini dilaksanakan dengan tujuan menandai dan mengenali masing-masing angsa. Mereka mencatat jumlah angsa untuk menunjukkan siapa yang memiliki angsa tersebut.
     Kini, daging angsa sudah tidak dimakan lagi. Tetapi upacara penghitungan dan penandaan angsa masih berlangsung hingga saat ini.

     Enam  perahu tradisional dipakai untuk upacara ini. Masing-masing perahu memiliki bendera yang melambangkan perahu siapa. Sembilan belas orang mewakili Queen's (kerajaan), Vintners (pedagang anggur), dan Dyers (pedagang kain).

     Dalam tradisi, hanya perahu kerajaan yang memiliki dua bendera, lima lainnya hanya memiliki satu bendera. Salah satu bendera kerajaan / Queen's adalah bendera merah dengan angsa yang sedang mengangkat sayap, dan yang satunya adalah inisial ratu pada masa itu. Bendera pedagang anggur/ Vintners adalah bendera biru yang ada gambar angsa ditengahnya. Sedangkan bendera pedagang kain/ Dyers adalah bendera merah dengan gambar angsa ditengahnya.

     Marker/ penanda memiliki tugas untuk mencatat, mengukur, dan mengecek angsa sedangka Uppers adalah asisten dari Marker.

     Queen's Marker menggunakan jas merah dan topinya dihiasi dengan bulu putih. Queen's Upper menggunakan kaos merah dengan inisial ratu ditengahnya.

     Vintners Marker menggunakan jas biru tua dan topinya juga dihiasi dengan bulu putih. Vintners Upper menggunakan kaos berwarna biru tua.

     Dyers Marker juga menggunakan jas biru tua, topinya juga dihiasi dengan bulu putih. Dyers Upper menggunakan kaos berwarna putih.

     Nama upacara ini diambil dari kata "All Up"- sinyal untuk kapal untuk berkumpul untuk menangkap induk angsa dan anak-anaknya, lalu diletakkan ke tepi sungai.

     Berikut langkah-langkah untuk mengecek angsa:
  1. Angsa diangkat perlahan dari air dengan menaruh lengan dibawah agar sayap angsa tetap tertutup.
  2. Kaki dan sayap diikat dengan tali rami.
  3. Angsa dibawa ke tepi sungai.
  4. Angsa ditimbang dengan timbangan sederhana.
  5. Paruh angsa diukur dengan pengukur khusus.
  6. Angsa diperiksa untuk tanda-tanda cedera, yang disebabkan oleh kait pancing, dan bahan kimia beracun.
  7. Angsa ditandai dengan cincin.
  8. Jumlah angsa dicatat.
  9. Setelah angsa ditimbang, diukur, diperiksa, dan dicatat, angsa dikembalikan ke sungai.
     Penandaan angsa sangat penting, untuk mengetahui kepemilikan. Angsa milik Vintners dan Dyers menggunakan dua cincin di kaki mereka. Salah satunya adalah cincin besi (BTO Ring) dan satu lagi adalah cincin plastik (Darvic Ring) yang memiliki serangkaian huruf dan angka yang unik. Sedangkan angsa milik kerajaan tidak ditandai dengan cincin apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar